(sumber : system imun,imunsasi,dan penyakit imun. Prof.Dr.dr. A. Samik Wahab, Spa(K). Widya Medika)
Kamis, 30 April 2009
Imunisasi Campak
Vaksin campak berasal dari virus hidup yang dilemahkan. Harus disimpan pada suhu 2-8۫ C karena sinar matahari atau panas dapat membunuh virus vaksin campak. Bila virus vaksin mati sebelum sebelum disuntikkan, vaksin tersebut tidak akan mampu merangsang pembentukan antibody dengan kata lain imunisasi tersebut gagal. Pada saat bayi dalam kandungan, antibody ibu khusus campak disalurkan ke bayi melalui plasenta atau ari-ari dan akan menetap sampai bayi dilahirkan. Pada umur 9 bulan hanya sekitar 10% bayi yang masih mempunyai antibody dari ibu. Bila imunisasi diberikan pada bayi yang masih mempunyai antibody dari ibu, pembentukan antibody spesifik campak sebagai tujuan dari imunisasi itu sendiri dapat terganggu. Bahasa kerennya, menunda imunisasi dapat meningkatkan angka serokonversi. Royan said : maksudnya, kalau imunisasi campak itu ditunda, ternyata pembentukkan antibodinya lebih baik. Namun perlu diperhatikan, penundaan imunisasi dapat mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan kematian akibat campak. WHO merekomendasikan pemberian imunisasi campak pada umur 9 bulan pada negara berkembang. Imunisasi campak diberikan dengan suntikan pada otot paha atau lengan atas. Efek samping campak diantaranya adalah demam tinggi, yang terjadi setelah 8-10 hari setelah vaksinasi dan berlangsung 24-48 jam (insidens sekitar 2%), ruam atau bercak-bercak merah selama sekitar 1-2 hari (insidens 2%). Efek samping ynag lebih berat, seperti ensefalitis (radang otak), sangat jarang terjadi, kurang dari 1 setiap 1-3 juta dosis yang diberikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar