Rabu, 29 April 2009

Asma. At a glance

Asma.  Sesak lagi sesak lagi

Asma, bengek, menging ya itulah namanya. Bayi,balita,remaja,dewasa bisa terkena penyakit satu ini. Bukan penyakit menular loh. Tapi factor genetic/keturunan punya peranan besar di sini. Jadi bila bapak,ibu,kakek,nenek,buyut anak anda ada yang menderita asma maka resiko menderita penyakit ini cukup besar.
Tapi jangan khawatir, tidak selalu anak yang bapak,ibu,kakek,nenek,buyutnya menderita asma pasti menderita asma. Kalau toh anak anda menderita asma ya tidak apa - apa. Saat ini diperkirakan ada 300 juta orang di dunia menderita asma dan untuk  Indonesia, diperkirakan 10% penduduk kita mengidap asma dalam berbagai bentuk ( asma bronchial, Tjandra Yoga A, dept Pulmonologi FKUI).
Yang perlu anda perhatikan adalah bagaimana agar tidak jadi serangan asma pada anak anda atau tidak sesak lagi. Sehingga asma tidak mengganggu produktivitas dan aktivitas si kecil.
Asma adalah penyakit paru yang ditandai dengan penyempitan menyeluruh pada saluran nafas.
Saat ini tidak ada obat yang menyembuhkan penyakit ini. Obat yang ada hanya mencegah dan menghilangkan gejala yang timbul.
Pada saat tidak kambuh, penderita asma tidak memiliki keluhan apapun dan terlihat sehat. Tapi pada saat serangan, penderita akan terlihat sesak, batuk dan sering terdengar bunyi ngik ngik saat bernafas.
Apa sih yang terjadi sehingga penderita asma merasa sesak?
Saluran nafas yang normal dan yang menyempit pada saat serangan asma
Saluran nafas yang normal dan yang menyempit pada saat serangan asma
Begini ceritanya. Penderita asma itu memiliki saluran nafas yang terlalu sensitive. Bila ada sesuatu yang merangsangnya (factor pencetus), saluran nafas ini akan mengkerut/menyempit yang mengakibatkan udara sulit masuk sehingga bisa sampai terdengar bunyi ngik ngik. Selain menyempit saluran udara tadi juga mengeluarkan lendir yang banyak, maka timbullah batuk dan lendir tadi juga menambah sumbatan di saluran nafas sehingga penderita tambah sesak.
Bila gejalanya jelas dan berulang biasanya tidak diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis asma. Tapi, kadang - kadang dokter menyuruh untuk melakukan beberapa pemeriksaan bila gejalanya tidak jelas. Serangan asma ringan bisa hanya menimbulkan batuk - batuk saja loh.
Oleh karena itu, pasien anak dengan batuk yang tidak sembuh - sembuh atau hilang timbul, wajib dicurigai menderita asma apalagi bila ada riwayat keluarga yang menderita asma.
Beberapa pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis asma adalah peak flow rate, spirometri dan tes provokasi bronkus (penjelasannya menyusul ya,mudah - mudahan ada waktu).
Penyempitan saluran nafas pada asma tidak akan terlihat pada foto rontgen. Makanya penderita yang dicurigai asma tidak perlu di rontgent kecuali ada kecurigaan penyakit paru lainnya.
Kesimpulannya : karena tidak bisa sembuh, maka sebisa mungkin mencegah agar tidak terjadi serangan asma. Mau tau caranya?baca tips agar asma tidak kambuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar