Kamis, 30 April 2009

Intoleransi Laktosa (bagian 2)

Klasifikasi Intoeransi laktosa
Berdasarkan penyebabnya, intoleransi laktosa dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
A. Bentuk bawaan ( sangat jarang )
  1. Kekurangan laktase bawaan
  2. Severe lactose intolerance
B. Bentuk didapat ( sering )
  1. Kekurangan laktase primer
  2. Kekurangan laktase sekunder
A. Kekurangan Laktase bawaan

Jarang sekali ditemukan

Gejala :
- Setelah dapat ASI atau pengganti air susu ibu (PASI) pertama timbul diare, muntah, perut kembung dan bayi sering menangis.
- Feses cair dan berbau asam.
- Berat badan tidak naik.
Diagnosa ditegakkan bila ditemukan kriteria sebagai berikut :
- Gambaran epitel usus halus normal
- Tidak terdapat aktivitas laktase
- pH feses rendah dan reduksi positif
- Tes toleransi laktosa tidak normal
- Tes lactose breath hydrogen positif
Terapi :
Pemberian makanan yang mengandung laktosa sedikit maupun banyak akan menimbulkan gejala seperti diuraikan diatas karena tidak terdapat aktivitas laktase sama sekali ( Dallqvist, 1981 ). ASI tidak boleh diberikan berhubung adanya kadar laktosa yang tinggi, begitu pula formula – formula bayi biasa. Untuk penderita tersebut harus disediakan formula khusus yang tidak mengandung laktase sama sekali seperti Bebelac FL, atau formula kacang kedelai ( Prosobee, Nursoy, Nutrisoya ).
( Sumber : Ilmu gizi klinis pada anak,FKUI, Prof.DR.dr.Solihin Pudjiadi, DSAK )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar